
Pertama saya ucapakan selamat Hari Natal, semoga kedamaian, lahir di hati kita semua. Apakah anda siap untuk tahun 2025?
Setelah saya mengamati kehidupan saya dan juga kehidupan orang – orang disekitar tentang pola – pola, gaya dan kebiasaan. Saya melihat ada kesamaan antara satu dengan yang lain yaitu kegelisahan, kekhawatiran, ketidak mampuan fokus untuk satu hal, pikiran terbagi kesana sementara badan ada disini, sibuk yang tidak jelas, sosialisasi yang tidak bermakna, hidup tidak puas, membeli barang – barang terus menerus, sampai rumah penuh, menghabiskan waktu dsosial media, membanding- bandingkan diri hingga muncul ambisi yang melelahkan, operasi satu, dua tiga, tak henti – henti , anak – anak menjadi malas dan bodoh dan lain sebagainnya. Saya berhenti dan tersadar, ini sudah terlalu jauh dan bukan kehidupan yang saya mau mungkin juga bukan yang anda mau.
Inilah beberapa hal yang saya yakin bila tekat dilakukan akan membuat hidup bermakna di tahun 2025:
1. Sederhanakan semuanya
Di zaman yang serba cepat ini kita cenderung melakukan banyak hal diwaktu yang sama. Kita takut tertinggal dan memastikan semua uptodate. Contoh sederhananya saja saat bekerja kita membuka 5 halaman di laptop. Satu halaman mendengar musik, satu untuk buat konten, satu halaman berita politik dalm/ luar negeri dan satu halaman sosial media untuk melihat hal baru tentang sanak saudara. Kita gelisah pegang ini, pegang itu, dan penuh stress jadinya. Alhasil tidak ada pekerjaan yang hasilnya maximal, layaknya tugas asal selesai tanpa ada nilai. Contoh lain dirumah ada ibu – ibu, mengerjakan pekerjaan rumah melakukan semuanya dalam sehari, mencuci, menyeterika, mencuci piring, melipat kain , memasak dan membersihkan rumah, memotong rumput halaman rumah sampai badan dan pikiran lelah. Alhasil marah – marah kepada anak atau kepada saudara karena merasa tidak ada yang membantu.
Waktunya untuk menyederhanakan. Lakukan satu demi – satu. Buat struktur dan skedule, tentukan kapan waktu yang terbaik untuk memotong rumput dan kapan waktu yang tepat untuk menyeterika dan bicarakan dengan anggota rumah untuk berbagi tugas biar semua terlibat. Demikian juga bila membuat pekerjaan profesional, content creator lakukan dengan niat supaya semua terlihat jelas dan konten tepat tujuan.
2. Pangkas waktu untuk bersosial media/uninstal aplikasi
Saya termasuk orang bersalah disini, memainkan sosial media tanpa rencana dan tujuan. Saat handphone tergeletak memegangnya langsung membuka social media. Disitu saya menyadari betapa candunya saya tanpa menyadarinya. Dulu awalnya bersosial media untuk mencari inspirasi bisnis, usaha tetapi semakin kesini saya pikir kehancuran lebih banyak daripada inspirasi. Instagram menjadi perangkap waktu terbuang sia- sia dan justru pekerjaan terbengkalau. Saatnya untuk un/install applikasi, menata pemakaian sosial media. Menskedul tanggal kapan bikin konten, merencanakan isi konten baik untuk pemasaran produk atau jasa, dan login sesuai dengan rencana

3. Menghidupkan kembali jiwa kebersamaan di dunia nyata
Saat bersama makan malam atau makan siang dengan teman atau keluarga kita cenderung memainkan handphone dan aktif kominikasi dengan teman didunia maya mengabaikan yang didepan mata. Dan sedihnya kita tidak menyadari itu dan semua terasa sudah menjadi sebuah kenormalan. Dan tidak heran ikatan bathin berteman, bersaudara, orangtua dan anak semakin luntur dan anak – anak tidak merasa perlu untuk menghargai orang tua lagi dan orang tua tidak peduli, perselingkuhan dimana – mana, perceraian dimana – mana, percekcokan dimana – mana bukan karena jarak tetapi kurangnya penghargaan, tidak ada nilai dalam hubungan. Dulu nenek saya cerita bahwa di zaman mereka berpacaran mereka janjian untuk melihat bulan purnama dengan pacar mereka. Begitu cara mereka komunikasi dengan teman atau pacar mereka. Sulitnya komunikasi hingga mereka membuat kesepakatan seperti. Namun mereka setia kata, mereka tak terputuskan waktu atau jarak. Beda dengan era kita, rapuh, berkabar tiap hari, didepan mata tetapi tidak merasakan kedekatan. Juga pertemanan, sering saat berkumpul,ada yang memilih lebih menghargai yang didalam sosial media daripada yang hadir di depan hidungnya. Pulang kesal, pertemuan tak bermakna.
2025 tahun untuk membangun kedekatan itu dan menjauhkan orang – orang yang tidak menghargai arti kebersamaan. Mendirikan circle dengan orang yang menghargai arti sebuah kehadiran. Itu penting untuk mendapatkan teman yang memang memiliki tujuan hidup yang sama. Jauh lebih baik memiliki 3 atau 5 teman tetapi bermutu. Saat bersama dengan seseorang jauhkan handphone dan berbicara dengan penuh tujuan dan dengarkan dengan penuh perhatian. Mulai berinteraksi langsung dikomunitas
4. Tinjau dan tata ulang barang – barang dirumah dan belanja sesuai
Sosial media bukan hanya mencuri waktu kita tetapi juga menyuntikkan ide – ide untuk belanja. Saat scrolling di Tiktok iklan – iklan menyodori berbagai macam barang produk yang tinggal klik dan barang sudah akan sampai 3 hari kemudian didepan rumah. Semudah itu sampai kita tidak sadar membangun kebiasaan belanja hingga rumah penuh dan sumpek. Saatnya untuk menciptakan ruang yang menciptakan kelegaan. Tinjau ulang barang mana yang anda butuhkan dan mana tidak, donasikan yang kondisinya masih bagus, recycle kalau bisa atau buang sekalian .
Study mengatakan rumah yang cukup ruang dan rapi akan memberikan rasa ketenangan dan kenyamanan yang akan bikin kesehatan mental naik. Evaluasi juga kebiasaan belanja supaya tidak menumpuk barang lagi. Apakah anda membeli barang yang anda butuh? Apakah barang yang dibeli kwalitas bagus? Ada item yang mahal tetapi bertahan lama itu lebih baik dari pada beli murah tetapi cepat rusak. Membeli barang dengan terlebih dahulu menimbang keuangan, manfaat, ketahanan jangan sampai ada barang hanya sekali pakai lalu diam didalam lemari. Kalau ada uang lebih baik ditabung dan investasikan ke asset yang berguna, beli tanah, beli rumah atau melanjutkan Pendidikan
5. Pelajari Satu topik sampai mentok
Ahli beladiri Jacky Chan mengatakan ,” Latih satu tehnik tendangan seribu kali bukan seribu tehnik tendangan dilatih satu kali” Ini jelas menyangkut bidang. Mari kita mendalami bidang kita dan mengusainya secara mahir. Ini dapat dilakukan dengan membaca buku – buku literasi berhubungan dengan bidang , mengikuti pendidikan formal atau informal, masuk komunitas, berteman dengan orang yang memiliki sesuai bidang, mendengar podcast. Dan semua ilmu ini dipraktekkan lalu disalurkan, dengan begitu menjadi terbiasa dan menjadi ahli bukan?
Tanya diri anda apa bidang anda? Apakah anda seorang konten creator penjahit? Maka, mari, jadilah ahli dalam bidang itu misalnya menjahit dari yang simple bantal taplak meja sampai jahit pakaian brokat pengantin. Ini akan menaikkan nilai jual keahlihan dan bisa menaikkan hajat hidup anda dan juga membantu mereka yang membutuhkan pakaian brokat.Demikian juga para Intruktor yoga, dalami setiap asana, praktekkan dirumah bersama keluarga dan salurkan distudio. Itu juga untuk saya yang juga pengacara
6. Prioritaskan yoga/olahraga dan renungan pagi/sore
Ini adalah cara untuk mendapatkan kejelasan dalam hidup, momentum untuk mengevaluasi hati dan juga moment untuk berserah melepas segala kekhawatiran dan kegelisahan. Moment untuk merenungkan bagaimana hari berlalu, menghitung berkat dan menata hari, minggu dan bulanan. Untuk pergi ke alam atau taman, danau, hutan waktunya untuk menikmati itu. Melakukan Latihan fisik itu harus dipastikan menjadi bagian dari hari – hari. Beryoga untuk menjaga elastisitas badan, angkat beban menguatkan otot, renang, lari apa sajalah pokoknya badan kita tahun 2025 harus fit. Konek dengan alam sebisa mungkin kalau ada danau, sungai atau laut berenang disana, hiking ke bukit, jalan ke hutan untuk menyegarkan badan dan pikiran. Ambil itu untuk moment istimewa untuk diri sendiri bersama sang Pencipta. Badan yang diberi dirawat dan disyukuri. Saya, beberapa kali lewat SehatSexy & Fit mendapat tawaran endorse dari beberapa Clinic untuk perawatan estetik seperti untuk hidung mancung, pemutihan kulit dan lain- lain, saya bahagia dengan tehnology ini dan tawaran ini karena kita memiliki alternative untuk boosting percaya diri. Apakah saya butuh tawaran itu atau tidak? “tidak, hidung saya ada dan berfungsi, saya pikir itu sudah cukup”. Ada banyak tawaran tanpa batas diluar sana. Kalau kita tidak punya sikap , maka dengan mudah kita bisa diombang ambing. Inilah kira- kira gambaran dialog internal direnungan saya. Saat renunganlah saya menemukan jawaban itu.
Pesan saya bukan soal supaya tidak melakukan operasi, lakukan saja. Ini soal pentingnya renungan untuk membuat keputusan yang membahagiakan kita.
Demikian rumusan yang terlahir dihati saya untuk membuat hidup lebih bermakna di tahun 2025. Bila anda mempunyai rahasia atau aspirasi lain , boleh menambahkan dan berbagi dengan komunitas ini. Terimakasih untuk bersama saya dalam perjalananan ini
Salam SehatSexy & Fit!